Pesona Indonesia di 4 Kepulauan Cantik di Aceh

Cover Safariku Pesona Indonesia di Aceh

“The world is a book and those who don’t travel read only one page.”

“Dunia adalah sebuah buku dan mereka yang tidak bepergian hanya membaca satu halaman saja.”

Itu kutipan mainstream dari filsuf St. Augustine of Hippo. Mungkin cukup tepat bagi saya mengungkapkan pengalaman berwisata ke 4 kepulauan di Aceh.

Ibarat membaca buku berjudul ‘Pesona Indonesia’. Saya memulai dari bab pertama. “Aceh”.

Page 1. Pulau Weh

Pesona Indonesia Pulau Weh
Kapal yacht di Teluk Sabang, Pulau Weh. Photo: Makmur Dimila

Saya ketika remaja sangat penasaran dengan nama Sabang. Saya sering mendengarnya dari lagu nasional. Kata orang, banyak bule di sana.

Untuk apa mereka di sana? Sedangkan saya yang lahir di Aceh belum pernah. Muncullah keinginan untuk sampai ke Pulau Weh.

Berawal saat saya sudah berdomisili di Banda Aceh, mimpi itu akan segera terwujud. Hanya perlu menyeberang 2 jam dengan kapal fery. Tak perlu tiket pesawat.

Tibalah kesempatan itu pada 2011. Dengan seorang teman, saya berhasil mencapai Sabang. Girangnya saya, begitu kapal merapat di Pelabuhan Balohan. Paling berkesan ketika bocah-bocah di perairan dermaga menanti dilempar koin oleh wisatawan.

Saya membayangkan. Di Sabang, semuanya pantai. Tapi nyatanya, ada benteng Jepang sisa Perang Dunia II, air terjun, gunung berapi, goa, sate gurita, hingga spot menyelam.

Paling fenomenal tentunya Tugu Kilo Meter Nol (KM 0). Tapal batas barat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nyaris semua wisatawan ke Sabang melampiaskan perjalanannya di tugu itu. Dengan hadiah panorama sunset yang menakjubkan dan sertifikat.

Saya berpikir Sabang adalah pulau yang luar biasa cantiknya.

 

Page 2. Pulau Aceh

Pesona Indonesia Pulo Aceh
Sunrise di Pantai Deumit, Pulo Nasi. Photo: Makmur Dimila

Saya lama tidak melirik gugus-gugus pulau di barat Kota Banda Aceh. Ketika berkendara menuju Pelabuhan Ulee Lheue. Padahal, “di sana itu”, kata kawan, “ada Surga yang terabaikan.”

Masa?

Diajak seorang teman fotografer, berangkatlah ke Pulo Aceh pada Juni 2014.

Pulo Aceh memiliki beberapa gugus pulau dan hanya dua yang berpenduduk: Pulo Nasi dan Pulo Breueh.

Pertama kali, saya singgah di Pantai Deudap, Pulo Nasi. Satu jam saja berleha-leha di pantai yang bersih dan berwarna toska itu. Saya kembali ke Banda Aceh. Tentu, saya masih penasaran.

Januari 2015, saya akhirnya bisa mengeksplor Pulo Nasi lebih luas. Di pulau itu, saya temukan daratan berbukit dan tak banyak kehidupan.

Tapi saya menemukan ‘Pesona Indonesia’ di Pantai Demit, Pantai Nipah. Bahkan ada mercusuar disfungsi di ujung Pantai Deudap, yang tak sempat saya lihat pada kunjungan pertama.

Belum tuntas. Saya kembali traveling ke Pulo Nasi, November 2015. Saya terpukau oleh sunset di Pantai Mate Ie dan Pantai Pasie Janeng. Saya juga terhibur oleh atraksi Top Daboh dan Tari Likok Pulo yang ditampilkan warga lokal.

Bukan hanya itu. Saya juga mencapai Puncak Mercusuar William’s Torrent di Pulau Breueh. Situs peninggalan kolonial Belanda. Menara lampu suar itu menjulang di bukit paling ujung barat Pulo Breueh. Paling ujung barat Pulau Sumatera. Paling ujung barat Indonesia.

Dari ketinggiannya, saya benar-benar meresapi kekayaan alam Indonesia. Samudera tenang. Perbukitan hijau. Langit bersih. Dan segarnya udara.

Di puncak mercusuar inilah, turis domestik sering mencatat kenangan perjalanan yang manis. Tapi Pulo Breueh juga sajikan pemandangan pantai-pantai kecil nan biru setiap melalui desa-desa di pulau ini.

Saya berpikir, keindahan Pulau Weh tak ada apa-apanya dibanding Pulo Aceh. Fakta ini tidak saya temukan jika menunda rencana jalan-jalan ke pulau ini.

 

Page 3. Pulau Simeulue

Pesona Indonesia Pulau Simeulue
Pulau Simeulue dari udara. Photo: Makmur Dimila

Di selatan Aceh. Saya menemukan Pesona Indonesia di Pulau Simeulue. Mendatangi pulau ini, April 2016, saya bagai berada di kepingan ‘Surga’ yang terasing.

Masyarakat dari beragam suku bisa hidup rukun di satu pulau. Mereka pun ramah, saya bagai menemukan keluarga baru.

Alamnya sangat asri. Saya tak hanya belajar berselancar di pantai. Tapi juga menapaki bukit menuju air terjun. Snorkeling di pulau. Hingga makan lobster.

Dibanding dengan Pulo Aceh, Simeulue ternyata lebih cantik dan friendly people. Adakah yang lebih cantik?

 

Page 4. Pulau Banyak

Pesona Indonesia Pulau Banyak
Pulau Rangit Kecil, Pulau Banyak. Photo: Makmur Dimila

Ke timur Simeulue. Ada 80-an gugus pulau besar dan kecil. Membuat saya terkagum-kagum pada akhir Juli lalu. Ya, Pulau Banyak, Kabupaten Singkil.

Saya benar-benar menikmati kekayaan alam bahari Indonesia di kepulauan itu.

Saya bahkan bisa makan ikan kakap setiap hari. Saking mudahnya dijumpai ikan segar. Masyarakatnya juga ramah dan berwawasan.

Dari segi alam, tak ada perbukitan di Pulau Banyak. Semua berupa daratan kecil yang mengapung di atas permukaan laut berwarna toska.

Selebihnya, pulau-pulau tak berpenghuni yang selalu menggoda disingggahi. Menikmati atraksi island hopping di pulau ini cukup sempurna.

Saat ini, Pulau Banyak adalah kepulauan the best di Aceh. Saya tidak tahu apakah kelak akan muncul kepulauan baru di perairan Aceh untuk mengungguli Pulau Banyak? Atau mungkin pulau-pulau ini tak ada apa-apanya jika saya nanti berhasil menyinggahi semua pulau di Indonesia.

ADDITIONAL INFORMATION:

  • Pulau Weh dan Pulau Aceh dapat diakses melalui penyeberangan dari Banda Aceh. Ke Weh juga bisa ditempuh dengan penerbangan Garuda Indonesia rute Medan – Sabang.
  • Pulau Simeuleu dapat ditempuh dengan kapal feri dari Labuhan Haji, Aceh Selatan, atau menaiki Susi Air dari Banda Aceh dan Medan.
  • Pulau Banyak bisa via darat dari Medan atau Banda Aceh ke Singkil, lalu naik feri ke Pulau Banyak. Yang datang dari jauh, mungkin bisa lebih dulu terbang ke Medan.

PHOTO COVER.

Lokasi: Pulau Rangit Kecil, Pulau Banyak, Singkil, diambil dari mercusuar. Di hadapannya, Pulau Rangit Besar.

Foto: Makmur Dimila

Desain: Safariku

Penulis: Makmur Dimila

Berjalanlah… dan ceritakan pengalamanmu 🙂

 

22 thoughts on “Pesona Indonesia di 4 Kepulauan Cantik di Aceh

  1. yang bikin sakit hati itu cuma satu.. semua foto tampak dari pesawat pulau simeulue saya hilang dan tercecer entah kemana hiks 🙁

    1. Nyan ban.
      Sayang ya, padahal jarang punya kesempatan memotret Simeulue dari udara. Kecuali harus pergi kesana lagi dan naik pesawat. Atau bawa drone. 😀 Huhu.

  2. Luar biasa makmur.. 😀 sukaaa x tulisan ini… informatif.. singkat, lugas n supeerr.. (Y) jd takjub sma pulau2 Aceh yg luar biasa…

    1. Terima kasih Badral sudah membaca ulasan kami. Kita patut bersyukur ya. Semoga kamu bisa mendatangi semuanya suatu saat ya. 😀

    1. Salam kenal Mimin Pulau Banyak Online.
      Kami jadi pengen balik lagi ke Pulau Banyak nih. Keceh badai ya di sana, masih banyak yang belum kami eksplore. 😀

  3. Cantik bangett pantainyaahhh…

    Duh pengen maen kesana deh, tapi kapan yah..

    Derita orang kerja, punya duit tapi gak punya waktu. Waktu masih sekolah punya waktu tapi gak punya duit

    Hufftt…

    1. Jika punya niat, dan usaha mencapainya, kamu pasti akan berhasil mendatanginya.
      Begitulah siklus hidup. Tapi sebaiknya kamu bisa mengambil cuti dan habiskan beberapa hari di pulau2 cantik itu. 😀

  4. aceh itu banyak banget ya spot nya.. sampe2 5D4N itu aja gk cukup… sy jg pernh ke aceh tpi blm sampai ke pulau2 nya.. cmn pulau sabang aja smpai ke titik nol hehe..

    salam kenal sobat traveler. 🙂

    1. Iya Bro, main lagi kesini, sampe ke pulau2nya yang cantik. Menurut catatan Disbudpar Aceh, ada sekitar 700an objek wisata di Aceh. Nah!

      Salam kenal. 😀

    1. Khas negara kepulauan ya. Semoga pulau-pulau itu akan mudah dijangkau turis domestik dalam beberapa tahun ke depan ya. 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *