Bersama TV 5 Prancis (3)

Pantai Dedap
DUA pulau bersisian. Paling barat masuk wilayah Pulo Breueh dan satu lagi Pulo Nasi. Dua pulau ini bagian dari Pulo Aceh, Aceh Besar. Sebesar apakah kesempatan saya mengeskplorasi pantai ini?
Nazaruddin mengarahkan tekong agar jangkar boat dilempar dekat susunan batu penahan ombak. Sementara ia kaitkan tambang dari boat ke salah satu pilar dermaga, kami memijak ban besar bergiliran menaiki dermaga.
Pantai Dedap, Desa Dedap, spot yang diinginkan Olivier dkk sebagai latar mewawancarai Naldi karena gagal di Pulau Bunta. Namun lebih dulu kami bertutur sapa dengan beberapa pria setempat. Mereka tengah istirahat, dekat pasar desa yang sedang dibangun. 

Setelah itu, kami ke timur dermaga. Sekali waktu, saya disuruh menemani Naldi berjalan di bibir pantai berpasir putih. Pura-pura fotografer dan traveler lokal menikmati keindahan alam daerahnya yang terpencil.

The Shadows
Dalam waktu yang lama, mereka bertubi-tubi melontarkan pertanyaan. Naldi bagai artis. Joel menyodorinya perekam suara antinoise dan Bassompierre merekam gambar membelakangi matahari. Olivier dan Isabelle di kiri Bassompiere, saling terjemah kalimat, Indonesia-Prancis-Indonesia.

Interview di Pantai Dedap.

Action!
Focus.
Cas-cis-cus, cas-cis-cus.
Saya memotret mereka dari berbagai sisi. Ketika merasa bosan, berjalan sendirian ke timur pantai, menikmati indahnya anugerah Tuhan. Saya berjongkok di depan ikan mati. Badannya besar tapi bermulut sangat kecil. Kasihan sekali dia. Orang Aceh mengenalnya ungkot lubiem.

Ungkot lubiem, apakah termasuk dalam jenis razorfish?

Satu jam di Pantai Dedap, syuting selesai. Mereka akan bikin klip untuk program Thalassa yang disiarkan channel TV 5 pada November mendatang. “Thalassa adalah segala hal tentang potensi laut,” ujar Olivier yang mudah dipahami Bahasa Indonesia-nya. 
Saat mereka bertutur dengan tetua setempat dekat dermaga, saya menyantap nasi gurih yang saya beli dari Ulee Lheue, di satu kedai kopi yang tak buka. Khawatir mabuk laut jika perut kosong. 
“Ombak tidak separah tadi pagi,” kata Nazaruddin. 
Kami pamitan. “Jak dilee beh,” Isabelle coba berpamitan dalam Bahasa Aceh yang kasar, dituntun seorang pria. 

Tiba di Dermaga Ulee Lheue Bay.

 Akhirnya, kami kembali ke Ulee Lheue dengan selamat. Namun tugas belum selesai. Kru tivi meliput kegiatan Naldi memotret acara budaya aceh, Putroe Phang Art & Music Weekend Show pada Sabtu sore di Taman Putroe Phang, Banda Aceh. 

Sebelumnya, baca di sini.
Senangnya, hari itu, saya bisa jalan-jalan gratis bareng kru TV 5. Mercy beaucoup, Thalassa. 🙂 [Makmur Dimila]

4 thoughts on “Bersama TV 5 Prancis (3)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *